Pembahasansoal IPA SMP UN 2019 Paket 2 no. 21 - 25 tentang rangkaian listrik, energi dan daya listrik, transformator, ciri-ciri makhluk hidup, serta bioteknologi, kuat arus rangkaian, daya saat tegangan turun, jenis dan daya trafo, ciri bergerak, tumbuh, berkembang biak, dan pembuatan roti dengan mikroorganisme. Perhatikangambar grafis berikut ini! Dari informasi gambar diatas, pernyataan yang benar mengenai gambar 1 dan gambar 2 berturut-turut adalah A. gambar 1 trafo step up dan gambar 2 trafo step down. B. gambar 1 trafo step down dan gambar 2 trafo step step. C. gambar 1 dan 2 merupakan trafo step up. D. gambar 1 dan 2 merupakan trafo step down HalamanUnduh untuk Perbedaan Trafo Step Up Dan Step Down Koesrow. Foto; Wallpaper; Kategori Lainnya Animasi; Mobil; Motor; Kaligrafi; Puisi; Surat; Meme; Quotes; Buat akun gratis Anda dan mulailah mengunduh gambar dan foto bebas royalti yang luar biasa sekarang. Simpan dan bagikan gambar favorit Anda bebas royalti, dan masih banyak lagi Berdasarkanhasil perhitungan di atas maka diperoleh luas koker dan jumlah lilitan yang digunakan untuk merancang sebuah trafo 1 fasa dengan daya P = 100 W, tegangan masukan 220 V, tegangan keluaran masing-masing 13 V dan 14,5 V. Gambar 5 manunjukkan hasil perancangan trafo 1 fasa 100 W. . Skema trafo yang umum dan banyak dijumpai pada kehidupan sehari hari adalah trafo step up dan step down. Trafo step up bisa kita lihat pada gardu pembangkit listrik. Sementara trafo step down banyak ditemukan pada peralatan elektronika rumah tangga. Trafo atau transformator adalah komponen elektronika yang dapat menghasilkan induksi tegangan. Induksi tegangan yang dihasilkan oleh trafo ini berasal dari medan elektromagnetik yang terbentuk ketika kumparan trafo diberikan aliran arus listrik. Tegangan induksi yang dihasilkan yang dihasilkan trafo bisa lebih tinggi dari tegangan sumber, namun juga bisa lebih rendah dari tegangan sumber. Di artikel ini saya akan menjelaskan jenis skema trafo yang umum digunakan dan cara menghitung tegangannya. Konstruksi trafoSkema trafo step upMenghitung tegangan trafo step upSkema trafo step downMenghitung tegangan trafo step down Konstruksi trafo Trafo terdiri dari dua buah kumparan yang dililit pada satu inti yang sama. Inti trafo biasanya terbuat dari besi lunak dengan desain yang beragam. Bentuk inti trafo yang paling banyak digunakan adalah konstruksi inti trafo bentuk EI. Namun demikian saat ini sudah banyak beredar trafo yang memiliki bentuk inti seperti donut, yang biasa dikenal dengan nama trafo torroid. Perbandingan jumlah lilitan kedua kumparan trafo akan menghasilkan tegangan induksi yang berbeda. Bisa lebih tinggi atau pun lebih rendah. Tegangan induksi trafo dikeluarkan oleh kumparan sekunder trafo. Sementara tegangan sumber dimasukkan pada kumparan primer trafo. Skema trafo step up Trafo step up adalah trafo yang menghasilkan tegangan induksi lebih besar dibandingkan dengan tegangan sumber. Jenis trafo ini berguna untuk meningkatkan tegangan hingga beberapa kali lipat dengan daya yang tetap. Ciri utama trafo step up adalah jumlah lilitan sekunder lebih banyak dari lilitan primer. Jenis trafo step up lebih banyak digunakan pada sistem pembangkit listrik tegangan tinggi PLN. Berikut ini adalah gambar skema trafo step up. Menghitung tegangan trafo step up Besarnya tegangan induksi sekunder yang dihasilkan oleh trafo step up dapat dihitung menggunakan rumus perbandingan jumlah lilitan trafo. \frac{N_P}{N_S} = \frac{V_P}{V_S} \\ V_S=\frac{ \\ N_S=\frac{ Dimana N adalah jumlah lilitan dan V adalah besarnya tegangan. Contoh Soal Jika jumlah lilitan primer trafo step up adalah 60 lilitan dan tegangan sumber adalah 220V, berapa jumlah lilitan sekunder agar trafo tersebut bisa menghasilkan tegangan induksi sekunder 1000V ? Jawab N_S=\frac{ \\ N_S=\frac{60\times1000}{220} =272,8 lilit Skema trafo step down Trafo step down merupakan kebalikan dari jenis trafo step up. Tegangan induksi yang dihasilkan oleh kumparan sekunder lebih kecil dari tegangan sumber. Ciri trafo step down adalah mempunyai jumlah lilitan sekunder lebih sedikit dari jumlah lilitan primer. Trafo penurun tegangan ini banyak dipakai pada rangkaian elektronika tegangan rendah, seperti pada sirkuit adaptor, power supply power amplifier atau regulator tegangan. Gambar di bawah ini menunjukkan skema trafo step down. Menghitung tegangan trafo step down Untuk menghitung tegangan induksi yang dihasilkan oleh kumparan sekunder trafo step down dapat menggunakan rumus yang sama seperti diatas . \frac{N_P}{N_S} = \frac{V_P}{V_S} \\ V_S=\frac{ \\ N_S=\frac{ Contoh Soal Trafo step down memiliki jumlah lilitan primer sebanyak 120 lilitan dan lilitan sekunder sebanyak 30 lilitan. Berapa teagangan induksi sekunder yang dihasilkan trafo jika diberikan tegangan sumber 110V ? Jawab V_S=\frac{ \\ V_S=\frac{30\times110}{120} = 27,5V Sementara itu besarnya arus yang ada pada tegangan induksi dapat dihitung dengan rumus perbandingan berikut ini \frac{V_P}{V_S}= \frac{I_P}{I_S} Karena daya masuk dan daya keluar pada trafo adalah tetap, maka besarnya arus listrik yang mengalir pada kumparan sekunder akan mengikut perubahan tegangan. Dengan kata lain, besarnya arus listrik pada kumparan sekunder trafo berbanding terbalik dengan besar tegangan trafo sekunder. Makin kecil tegangan induksi kumparan sekunder trafo maka arus listrik yang dihasilkan makin besar. demikian sebaliknya. Itulah penjelasan skema trafo step up dan step down yang banyak dipakai pada berbagai peralatan elektronika dan kelistrikan. Semoga bermanfaat. Pengertian Transformator Step UpPrinsip Kerja Transformator Step UpCara Kerja Trafo Step UpFungsi Transformator Step UpFungsi Trafo Step Up Pada Transmisi Listrik Pengertian Transformator Step Up Transformator Step Up merupakan trafo yang memiliki fungsi untuk menaikkan tegangan dari tegangan primer menjadi tegangan sekunder. Walau tegangan dinaikan akan tetapi frekuensi dan daya listrik akan tetap sama. Trafo step up merupakan salah satu jenis dari trafo yang sering digunakan selain dari trafo step down yang mempunyai fungsi kebalikan dari step up yaitu untuk menurunkan tegangan. Pengertian menurut Bahasa, step up memiliki arti menaikkan atau meperbesar sehingga dari namanya kita sudah tahu fungsi trafo step up ini. Secara sederhana agar lebih jelas tentang bedanya trafo step up dan step down dapat dilihat dari gambar yang ada dibawah ini, perhatikan juga level dari lilitannya yaitu untuk mengetahui tegangan dari lilitan primer dan sekundernya. Sumber Prinsip Kerja Transformator Step Up Prinsip dasar kerja transformator adalah Hukum Faraday tentang Induksi Elektromagnetik atau induksi timbal balik antara dua kumparan. Cara kerja trafo akan dijelaskan di bawah ini. Trafo terdiri dari dua lilitan terpisah yang ditempatkan di atas inti baja silikon laminasi. Lilitan yang dihubungkan dengan suplai AC disebut lilitan primer dan yang bebannya dihubungkan disebut lilitan sekunder seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Ia bekerja pada arus bolak – balik hanya karena fluks bolak-balik diperlukan untuk induksi timbal balik antara dua lilitan. Secara fisik, tidak ada sambungan listrik antara kedua lilitan tersebut, tetapi keduanya terhubung secara magnetis. Oleh karena itu, daya listrik ditransfer dari rangkaian primer ke rangkaian sekunder melalui induktansi timbal balik. Ggl yang diinduksi pada lilitan primer dan sekunder bergantung pada laju perubahan hubungan fluks yaitu N dϕ / dt. dϕ / dt adalah perubahan fluks dan sama untuk lilitan primer dan sekunder. Ggl yang diinduksi E 1 pada lilitan primer sebanding dengan jumlah lilitan N 1 dari lilitan primer E 1 ∞ N 1 . Ggl yang diinduksi serupa pada lilitan sekunder sebanding dengan jumlah lilitan pada sisi sekunder. E 2 ∞ N 2 . Cara kerja dari trafo step up sama halnya dengan step down, nah untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini Sumber Tegangan yang akan dihasilkan pada lilitan sekunder tergantung pada besaran arus dan tegangan lilitan primer dan tentunya jumlah lilitan primer dan sekunder, terdapat rumus dalam menghitung sebuah tegangan trafo yang dapat anda lihat sebagai berikut ini Dimana Vp = Tegangan bagian primer dalam satuanVolt Vs = Tegangan bagian sekunder dalam satuan Volt Np = Jumlah lilitan primer Ns = Jumlah lilitan sekunder Ip = Besaran arus bagian primer/ input dalam Ampere Is = Besaran arus bagian sekunder/ output dalam Ampere Dengan mengetahui rumus tersebut maka cara kerja dari trafo step up yaitu dengan memperbesar rasio lilitan primer dan sekunder, maka bisa didapatkan bahwa lilitan sekunder harus lebih banyak daripada lilitan primernya sehingga berbentuk seperti gambar dibawah ini Sumber Trafo dengan tegangan keluaran sekunder lebih besar dari tegangan masukan primer disebut transformator step-up. Trafo step-up menurunkan arus keluaran untuk menjaga daya masukan dan keluaran sistem tetap sama. Dianggap sebagai trafo step-up yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. E 1 dan E 2 adalah tegangan, dan T 1 dan T 2 adalah jumlah lilitan pada lilitan primer dan sekunder transformator. step-down-transformer Jumlah lilitan pada trafo sekunder lebih besar dari pada primer yaitu T 2 > T 1. Dengan demikian rasio putar tegangan pada trafo step up adalah 1 2. Gulungan primer transformator step-up terdiri dari kawat tembaga berinsulasi tebal karena arus dengan magnitudo rendah mengalir melaluinya. Fungsi Transformator Step Up Pada dasarnya fungsi dari transformator yaitu mengubah level tegangan dari level tertentu ke level yang sudah ditentukan atau diinginkan, Transformator Step Up digunakan untuk mengubah level tegangan menjadi lebih tinggi. Fungsi Trafo Step Up Pada Transmisi Listrik Di dunia kelistrikan transformator step up memiliki fungsi untuk distribusi dan transmisi listrik PLN ke berbagai lokasi yang jauh. Menurut teori, dalam mengalirkan listrik yang besar dalam Megawatt Jutaan Watt sangat diperlukan sebuah penghantar yaitu sebuah kabel tembaga yang memiliki ukuran besar. Semakin besar ukuran kabel maka semakin besar juga biaya yang akan dikeluarkan untuk menghantarkan listrik tersebut Maka dari itulah digunakanlah jenis arus AC bolak balik karena dengan penggunaan trafo maka distribusi arus listrik akan menjadi lebih efektif, semakin kecl arus listriknya maka akan semakin kecil juga kabel tembaga yang diperlukan, akan tetapi memiliki resiko tegangannya harus dinaikkan. Hal ini sama dengan rumus daya listrik yaitu sebagai berikut P = V x I Dimana P merupakan daya satuan dalam watt, V merupakan tegangan satuan dalam volt sedangkan I merupakan arus listrik satuan dalam Ampere. Daya listrik merupakan suatu energy yang bersifat kekal, dengan mengesampingkan nilai kehilangan daya maka listrik merupakan energy yang masuk pada coil primer dan akan sama dengan energi yang dikeluarkan dari coil sekunder. Jika sobat belum memahami keterkaitan rumus diatas dengan fungsi trafo step up maka mari lakukan sedikit perhitungan matematika Jika anda belum terlalu paham tentang rumus trafo step up maka akan kami berikan contoh perhitungannya Contohnya perusahaan A memiliki daya listrik sebesar 10000 Watt yang akan dialirkan ke penghantar listrik gedung, agar lebih mudahnya dalam bentuk rumus misalnya kita memasukan tegangan 200 volt, maka nilai arus listrik yang akan dihantarkan sesuai dengan rumus daya listrik yaitu 1000 Watt = 200 Volt . X Maka nilai X adalah 1000 dibagi dengan 200 yaitu 50, sehingga arus listrik memiliki nilai 5 Ampere Dalam mentransmisikan arus besar hingga 50 Ampere pastinya diperlukan kabel tembaga besar bukan ? Maka sebuah solusi yang akan efektif yaitu dengan menurunkan arus listriknya misalnya anda ingin menyesuaikannya agar ukuran kabel tembaga dapat dialirkan dengan kapasitas arus 5 Ampere, maka jika dimasukkan ke rumus akan menjadi 10000 Watt = X . 5 Yang mana angka 5 mewakilkan nilai ampere yang diingkan, untuk mendapatkan nilai X yang merupakan tegangan maka nilai X adalah 10000 dibagi dengan 5 sehingga nilai X adalah 2000 Volt Dapat dilihat dari perbedaan perhitungan tersebut, bahwasanya listrik dapat didistribusikan dengan daya yang besar akan tetapi menggunakan arus yang keci dengan resiko yaitu menaikkan tegangan menjadi lebih besar. Itulah kenapa sangat diperlukan SUTET Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi yang digunakan untuk transmisi daya listrik dari PLN untuk jarak yang jauh sehingga tegangannya dapat mencapai ratusan kilo. Funsgi dari trafo step up bukan hanya digunakan untuk listrik jarak jauh saja, akan tetapi juga dapat digunakan untuk peralatan yang kita gunakan setiap harinya contohnya untuk menaikan tegangan pada Microwave dan menaikan tegangan pada UPS. Pada perangkat kelistrikan, ada sebuah alat yang dikenal dengan nama transformator atau biasa juga disebut trafo. Alat ini memiliki fungsi untuk mengubah tegangan listrik bolak balik agar menjadi lebih kecil ataupun lebih besar. Transformator yang berfungsi untuk mengubah taraf tegangan ini, pada dasarnya terdiri atas dua jenis. Ada transformator step up dan transformator step down. Maka untuk menghitung keduanya juga harus diketahui dulu rumus transformator step up dan step down yang tepat. Rumus Transformator Step Up dan Step Down yang Berlaku untuk Menghitung Jumlah Lilitan dan Efisiensi Transformator Step Up Transformator step up ini adalah jenis trafo atau transformator yang memiliki fungsi memperbesar atau menaikkan tegangan bolak balik AC di suatu sumber. Transformator step up ini memiliki ciri-ciri khusus, yaitu Tegangan kumparan sekunder atau yang disimbolkan dengan Vs lebih besar dibandingkan dengan tegangan pada kumparan primer yang disimbolkan dengan Vp. Jumlah Lilitan kumparan sekunder pada transformator step up ini juga lebih banyak dibandingkan dengan jumlah lilitan kumparan primernya. Jika dibuat simbol maka Ns>Np. Berbeda dengan arus listrik yang mengalir pada transformator step up. Arus listrik yang mengalir ini justru lebih besar pada kumparan primer dibandingkan pada kumparan sekundernya. Jika disimbolkan Ip>Is. Transformator Step Down Jenis kedua adalah transformator step down. Jenis transformator ini memiliki fungsi untuk memperkecil atau menurunkan tegangan bolak-balik AC pada sebuah sumber listrik. Jenis transformator step down ini juga memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan transformator step up. Tegangan Jika pada transformator step up tegangan pada kumparan sekundernya lebih besar, maka ciri-ciri transformator step down justru sebaliknya. Tegangan pada kumparan primer jenis transformator ini lebih besar jika dibandingkan dengan tegangan pada kumparan sekundernya. Bisa disimbolkan dengan Vp > Vs. Jumlah Lilitan Ciri transformator step down selanjutnya adalah memiliki jumlah lilitan yang ada pada kumparan primer yang lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah lilitan yang ada pada kumparan sekundernya. Jika disimbolkan adalah Np > Ns. Besar Arus Ciri terakhir yang dimiliki oleh transformator step down bisa dilihat dari besarnya arus listrik yang mengalir. Pada transformator step down, arus listrik yang mengalir pada kumparan primer cenderung lebih kecil dibandingkan arus listrik yang mengalir pada kumparan sekundernya. Disimbolkan dengan Ip < Is. Biasanya dalam kasus transformator step up dan step down, yang paling sering diminta adalah menghitung jumlah lilitan. Untuk menghitung jumlah lilitannya, digunakan rumus sebagai berikut Np/Ns = Vp/Vs atau bisa juga dengan menggunakan rumus Ns = Np x Vs/Vp, dimana Np adalah jumlah lilitan primer Ns adalah jumlah lilitan sekunder Vs adalah tegangan sekunder, dan Vp adalah tegangan primer Rumus lain yang digunakan pada trafo step up dan step down adalah rumus efisiensi trafo yang disimbolkan dengan eta. Untuk menghitung efisiensi itu digunakan rumus ɳ = x 100% atau ɳ = Vs x Is / Vp x Ip x 100% Dimana ɳ efisiensi trafo = daya output pada trafo = daya input pada trafo Vs = tegangan sekunder Vp = tegangan primerIs = kuat arus sekunder Ip = kuat arus primer Demikian tadi berbagai rumus transformator step up dan step down yang biasanya digunakan dalam penghitungan kedua jenis trafo ini. Dengan mengetahui rumus-rumus tersebut, kini Anda bisa menerapkannya untuk menghitung jumlah lilitan maupun menghitung efisiensinya.

gambar trafo step up dan step down