Istilahrancangan sering kita kenal dengan sebutan ''desain Jadi membuat rancagan berarti desain awal dalam membuat sebuah produk sebelum dibuat. Pembuatan desain karya kerajinan rompi dari bahan alam ini dapat menggunakan bahan kertas dan koran dengan alat pencil dan spidol. Bahan Pendukung Produksi Busana dari Bahan Alami KegiatanPenutup (15 Menit) Peserta didik : Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Berkarya seni musik melalui penampilan vocal groupyang baru dilakukan. Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Berkarya seni musik melalui penampilan vocal groupyang baru diselesaikan. Mengagendakan materi Padabab ini penulis membuat kesimpulan Komunitas Lubang Jarum Indonesia di Kabupaten Subang memiliki kreativitas dalam berkarya fotografi diantaranya: a. Dalam proses pembuatan kamera lubang jarum : paralon diameter 2 inchi, tutup paralon, jarum pentul, amplas, alat bor, gunting, gergaji, lakban hitam, kaleng minuman bekas, cat semprot Langkahutama dalam proses membuat sebuah karya tari mencari ide - ide dengan eksplorasi, improvisasi, dan komposisi.. Proses kreativitas tari dilakukan dengan tahapan yaitu. Eksplorasi gerak, yaitu proses berfikir, imajinasi merasakan dan merespon dari suatu objek yang kita jadikan sebagai bahan karya seni. . Kreativitas merupakan sarana untuk mengungkapkan ekspresi, imajinasi dan apresiasi dalam bermusik. Salah satu kegiatan pembelajaran seni budaya/seni musik adalah mengekspresikan diri melalui karya seni dengan pembuatan aransemen musik sekolah. Aransemen merupakan kegiatan kreatif dalam mengolah dan mengembangkan elemen-elemen musik menjadi sebuah karya baru. Adapun tahapan dalam pembuatan aransemen sederhana untuk musik sekolah diantaranya adalah 1 Menentukan lagu yang akan di aransemen, 2 Mengolah pola ritme/harga nada/irama/durasi notasi, 3 Menentukan Akor, 4 Menulis melodi, 5 Progresi Akor pergerakan akor, dan 6 Lintas sukat, sedangkan format instrumen yang akan diaransemen menyesuaikan dengan alat musik yang dimiliki sekolah sehingga format instrumen bisa berupa kuartet, kuintet atau ansambel. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the author.... This song was chosen because it contains notes with short intervals and there are sequential melodic motions. The steps in making arrangements include 1 Determining the songs be arranged; 2 Processing rhythm pattern/ tones price/rhythm/duration of notation; 3 Determine the Chord; 4 Write a melody; 5 Chord Progression chord motion; and 6 Time signature, while the format of the instrument to be arranged adjustably Kusumawati, 2016. For learning needs, the results of the arrangement will be equipped with various intervals, tempos, and dynamics that are packaged in an orchestra format. ...Hana Permata HeldisariMohammad Ilham RamadhanThis study aims to produce a product in the form of learning materials for pitch, tempo, and dynamics with eurhythmic-based mp3 format. The theory used is music learning and eurhythmic dalcroze. This research is a research and development with ADDIE Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate learning design model. The trial subjects were 40 students who were taking Diatonic Music Theory courses in the 2020/2021 school year. Collecting data in this study using a questionnaire used to measure the feasibility of the product by material experts and product users. The data analysis technique used is descriptive statistics to determine the extent to which the product is feasible for use in the wider community. The result of this research is to produce a product in the form of teaching material about pitch, tempo and dynamics based on eurhythmic which is measurable its feasibility. Based on field trials, the product achieved an eligibility percentage of with the category very feasible to use from the user's point of view, namely students as prospective teachers of cultural arts.... Jurnal yang relevan digunakan untuk mendukung penelitian ini berjudul "Kreatifitas Dalam Pembuatan Aransemen Musik Sekolah" oleh Heni Kusumawati Kusumawati, 2016. Jurnal ini Kreativitas sarana untuk mengungkapkan ekspresi, imajinasi dan apresiasi dalam bermusik. ...Veronica Yoni KaestriAransemen musik merupakan suatu kreatifitas seorang arranger untuk mengekspresikan ide kreatifnya yang dituangkan dalam sebuah lagu, dimana tidak mengubah bentuk lagu aslinya. Sebagai arranger harus menguasai teori musik yang didalamnya terdapat ritme, melodi dan harmoni. Dalam pembuatan aransemen harus melihat siapakah yang akan memainkan aransemen, tingkat kemampuan pemain, ambitus suara, dan ciri khas nuansa lagu misalnya dalam lagu tradisional. Pembuatan aransemen ini merupakan suatu kreatifitas musisi untuk menuangkan ide-idenya. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dan mengacu pada penelitian kualitatif dengan observasi ke sanggar Notoyudan untuk mengetahui kemampuan anak-anak sanggar dalam memainkan instrumen, pengumpulan data baik di lapangan maupun study pustaka dan wawancara dengan pendidik ataupun anak-anak sanggar. Sue ora jamu dan Cublak-cublak suweng merupakan lagu tradisional permainan anak-anak berasal dari Jawa tengah, dengan menggunakan tangga nada pentatonis. Perancangan aransemen ini ditujukan untuk mahasiswa yang sedang mengikuti mata kuliah PKL, dikarenakan di luar kampus sangat banyak permintaan masyarakat umum untuk mengaransemen lagu tradisional. Mahasiswa musik harus siap untuk terjun ke masyarakat untuk membuat aransemen dalam bentuk apapun, dengan maksud tidak hanya menggunakan tangga nada diatonis tetapi juga berlatih membuat aransemen dalam tangga nada pentatonis. Hasil dari aransemen ini dimainkan oleh anak-anak sanggar Notoyudan pada saat pementasan. Ilmu harmoni dasar dipergunakan untuk pembuatan perancangan aransemen dan variasi melodi dengan kreativitas ide musikal. Hasil penelitian adalah aransemen dengan penggunaan akor-akor pokok yaitu I, IV dan V, dan dimainkan dalam tangganada A Mayor. Dengan adanya variasi akor-akor harmoni dan variasi penempatan nada dari pecahan akor sesuai dalam penempatannya akan menghasilkan suatu aransemen bernuansa tradisional.... In this case, the role of the teacher is very important for the development of students. Learning material includes material under the fields of art and art activity as well as art ideas, artwork skills, and appreciating the sociocultural context of the art Kusumawati, 2015. Therefore, the purpose of music learning is as basic knowledge of the practice of playing school music instruments and not creating artists who are experts in practicing playing music. ...Antonius Edi NugrohoTeachers play an important and strategic role as the center of learning resources for the students. A teacher needs to develop the form of musical creativity as much as possible so that it will help the learning process go well, and result in students succeed in achieving their learning objectives. Therefore, this study focuses on the teacher’s creativity on 1 the making concept of the ensemble music arrangement in junior high school in Purbalingga Regency, 2 the creation process of the ensemble music arrangement of a medium in junior high school in Purbalingga Regency. The research method used in this study is qualitative with descriptive exposure. The research subjects were music teachers in Purbalingga Regency. Data collection is carried out with observation, interview, and documentation. Data analysis techniques are divided into three stages, namely data reduction, data presentation, and concluding. The results of interviews and observations that have been collected are included in the documentation, images, photographs, field notes, personal records, and other documents after being studied, then reduced into an abstraction.... Bagus Nirwanto, 2015 menekankan pada analisis karya musik, sedangkan Kusumawati Kusumawati, 2015 menekankan pada aransemen musik sekolah. Oleh karena itu, penelitian ini menguatkan pengkajian aransemen musik. ...Agnes Firda KristerikaBagus SusetyoAransemen instrumen string lagu A Whole New World oleh Steve Deaprof Band dibuat menarik dan modern, sehingga membuat lagu tersebut menjadi lebih variatif terutama pada isian filler string yang berbeda dari lagu aslinya. Hal ini melatarbelakangi peneliti untuk melakukan sebuah penelitian ini. Tujuan yang hendak dicapai penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan aransemen instrumen string lagu A Whole New World oleh Steve Deaprof Band. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Lokasi Penelitian di kantor Steve Deaprof yakni di Jln. KHM Mansyur Bendan, Pekalongan. Teknik pengumpulan data antara lain teknik observasi, wawancara, dan keabsahan data. Analisis data dalam penelitian ini deskriptif kualitatif, yaitu analisis dalam bentuk pernyataan dan analisis yang diungkapkan dengan deskripsi Hasil penelitian menunjukkan bahwa aransemen instrumen string lagu A Whole New World memiliki 3 kali perpindahan tangganada modulasi dan fill in pada beberapa bagian lagu. ___________________________________________________________________ Abstract The string instrument arrangement of the song A Whole New World by Steve Deaprof Band was made attractive and modern, thus making the song more varied, especially in the different string fillers from the original song. This is the background for researchers to conduct this research. The aim of this research is to know and describe the string instrument arrangement of the song A Whole New World by Steve Deaprof Band. The research approach used is descriptive qualitative. The research location is in Steve Deaprof's office, which is Jln. KHM Mansyur Bendan, Pekalongan. Data collection techniques include observation, interview, and documentation techniques. Data validity techniques. The data analysis in this research is descriptive qualitative, namely analysis in the form of statements and analysis expressed with descriptions. The results show that the arrangement of the string instrument A Whole New World has 3 times the scale shift modulation and fill in on several parts of the Alfia NurrozaThe purpose of this research was to describe the form of the song “Madiun Kampung Pesilat Indonesia” created by Hari Subagiyo, which was played by “Rasa Madu” studio under the guidance of the Education and Culture Office of Madiun Regency. This research uses a qualitative research method because the presentation of the data is descriptive by focusing on the translation of the form of the song using theory proposed by Karl-Edmund Prier SJ, namely the Science of Musical Forms. The data analyzed is the song “Madiun Kampung Pesilat Indonesia” with a duration of 9 minutes 57 seconds which the researcher translates into the application sibelius into a score by using a western music notation writing apporoach beam notation. The action of data analysis was carried out by means of data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results showed that the song “Madiun Kampung Pesilat Indonesia” was played in a A Major scales and had a three-part song from with a number of bars, namely 301 bars. Part A has sentences a, b, b’ and c on bars 1 to137. Part B has sentences d, e, e’, f and g on bars 138 to 237. Part C has sentences h and a’ on bars 238 to 301. Hari Subagiyo, created this song using an ansamble music format that mixes modern and traditional music. Keywords Madiun Kampung Pesilat, Hari Subagiyo, Musical FormsSistem Pendidikan Nasional Jakarta Depdiknas Kusumawati, Heni Komposisi. Diktat tidak diterbitkan Yogyakarta FBS UNY MunandarDaftar Pustaka DepdiknasDAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta Depdiknas Kusumawati, Heni. 2006. Komposisi. Diktat tidak diterbitkan. Yogyakarta FBS UNY Munandar, Utami. 1999. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta Seni Musik Analisis Kebutuhan Guru Seni Musik Dalam Konteks Pelaksanaan PembelajaranBerbasis Action Learning Di SekolahRien SafrienaHarmoniaSafriena, Rien. 1999. Pendidikan Seni Musik. Jakarta. TP Utomo, Udi. 2013. " Analisis Kebutuhan Guru Seni Musik Dalam Konteks Pelaksanaan PembelajaranBerbasis Action Learning Di Sekolah ". Harmonia, Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni, Vol. 13, no. 2Analisis Kebutuhan Guru Seni Musik Dalam Konteks Pelaksanaan PembelajaranBerbasis Action Learning Di SekolahRien SafrienaSafriena, Rien. 1999. Pendidikan Seni Musik. Jakarta. TP Utomo, Udi. 2013."Analisis Kebutuhan Guru Seni Musik Dalam Konteks Pelaksanaan PembelajaranBerbasis Action Learning Di Sekolah". Creativity is a keyword in education field in the future. The book entitled Kreativitas, Seni, dan Pembelajarannya Creativity, Arts, and Learning promotes a paradigm "arts education as the creativity education". This book consists of two main chapters various concepts of creativity and their implementation in art education. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free i K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A KREATIVITAS, SENI & PEMBELAJARANNYA ii K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A iii K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A Dr. Eko Sugiarto, KREATIVITAS, SENI & PEMBELAJARANNYA PENERBIT ............. iv K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A KREATIVITAS, SENI & PEMBELAJARANNYA Penulis Dr. Eko Sugiarto, Penata letak & sampul Dr. Eko Sugiarto, Editor Prof. Dr. Tjetjep Rohendi Rohidi, MA Diterbitkan oleh LKiS Salakan Baru No. 1 Sewon Bantul Jalan Parangtritis KM 4,4 Yogyakarta Telp. 0274 387194 Fax 0274 379430 e-mail lkis Anggota IKAPI Cetakan Pertama, 2019 Hak cipta dilindungi undang-undang pada Penulis Perpustakaan Nasional Katalog dalam Terbitan KDT Eko Sugiarto Kreativitas Seni & Pembelajarannya/Eko Sugiarto-Yogyakarta LKiS, 2019 xiv + 192 halaman; 16 x 24 cm ISBN 978-623-7177-04-3 Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Ketentuan pidana pasal 72 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 lima tahun dan/atau denda paling banyak Rp lima ratus juta rupiah. v K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A P r a k a t a Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat-Nya sehingga buku “Kreativitas, Seni dan Pembelajarannya” dapat selesai disusun dengan baik. Telah lama sebenarnya buku ini ingin ditulis sebagai bentuk tanggung jawab akademik saya kepada masyarakat secara umum, serta bidang ilmu seni dan pendidikan seni secara khusus. Tanggung jawab tersebut memang tidak ringan, oleh karena itu tulisan yang sebenarnya telah dimulai sejak lama, baru selesai saat ini. Masalah yang sejak lama memantik saya adalah kerisauan akan jati diri dan masa depan seni yang masih belum menjadi kebanggaan masyarakat secara umum, padahal seni adalah ruang bagi kreativitas yang sangat dibutuhkan sebagai modal pada abad 21. Ketika orang-orang di suatu bangsa menemukan kekuatan kreatifnya, dapat berdampak besar bagi harga diri dan prestasinya secara keseluruhan. Di segi yang lain, dalam bidang pendidikan formal, mata pelajaran seni sebagai sarana menumbuhkan dan mengembangkan kreativitas di samping kesadaran budaya seakan-akan belum menunjukkan posisi yang penting dan kuat, mengimbangi mata pelajaran sains yang rasionalistik. Inspirasi menulis buku kemudian semakin kuat. Berawal dari obrolan di antara saya dengan kawan-kawan dosen muda di Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Semarang, sehingga berujung pada kegelisahan kami ikhwal minimnya buku-buku referensi kreativitas, seni, dan pendidikan seni di Indonesia. Akhirnya kegelisahan itu mendorong saya untuk menulis buku ini secara serius. Tantangan terbesar dalam menulis justru pada tahap awal, ketika mulai memetakan dan memposisikan diri terhadap keberpihakan pendekatan, teori, dan konsep-konsep kreativitas, inovasi, seni dan pendidikan seni. Persoalan ini memang terkesan sepele, tetapi justru paling mendasar dan paling penting bagi saya sebagai pijakan ideologis untuk menentukan ke arah mana buku vi K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A ini akan diorientasikan. Pijakan yang pertama, saya memulai pembahasan tentang dasar-dasar pemahaman terhadap kreativitas dan inovasi. Pijakan kedua, saya mencoba mengaitkan kreativitas dengan bidang yang saya selami selama ini, yaitu seni dan pendidikan seni serta implikasi pelaksanaannya. Uraian di dalam buku ini dibuat seringkas mungkin agar mudah dipahami. Secara runtut buku ini mencoba menguraikan konsep-konsep kreativitas dan inovasi; sumber-sumber kreativitas dan inovasi; posisi kreativitas, seni dan pendidikan seni; kategori-kategorinya; peran pendidikan seni dalam pengembangan kreativitas; serta implementasi dan penilaiannya. Uraian tersebut walaupun terlihat diarahkan bagi tujuan praktis, akan tetapi bembahasan di dalamnya lebih banyak bersifat teoretik, sebagai dasar bagi kebijakan praktis. Di dalam pengamatan saya khususnya pada penelitian maupun praksis pendidikan di Indonesia, isu-isu kreativitas dalam seni dan pendidikan seni sebagai sesuatu yang mendesak di abad 21, masih belum banyak diangkat dan diperjuangkan. Kehadiran buku ini di hadapan pembaca menjadi pelengkap, baik bagi penelitian, pengkajian, maupun praksis pendidikan seni. Kehadiran buku ini sekaligus juga diperuntukkan bagi mahasiswa jenjang S1, S2, dan S3 tentang referensi kreativitas seni dan pendidikan seni, serta persoalan praksis yang banyak dikeluhkan oleh para praktisi pendidikan di sekolah. Kehadiran buku ini tidak terlepas dari peran berbagai pihak. Kepada semua yang telah memantik dan mendorong saya untuk menulis, memberikan semangat dan sumbangan pemikiran, tiada kata yang pantas terucap selain terima kasih yang sebesar-basarnya. Khususnya kepada guru saya, Prof. Dr. Tjetjep Rohendi Rohidi, yang pemikiran-pemikiran ideologisnya banyak melekat dalam benak saya selama ini, saya ucapkan terimakasih, semoga kesehatan dan keberkahan menyertai Bapak dan keluarga. Demikian juga untuk seluruh rekan di Jurusan Seni Rupa FBS UNNES yang telah berbagi ilmu, penulis mengucapkan terima kasih. Proses penyusunan buku yang cukup lancar tidak lepas dari peran istri saya, Meina Febriani, yang senantiasa kritis menyunting vii K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A buku ini, kebetulan sebagai pengajar di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNNES. Kepadamu kuucapkan banyak terima kasih. Akhirnya, mudah-mudahan tulisan ini dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak yang berkecimpung di bidang seni dan pendidikan seni atau di bidang ilmu lain yang menggunakannya. Semoga tulisan ini juga dapat menjadi salah satu referensi bagi penggunanya yang diletakkan sebagai dasar berpijak bagi pengajaran atau penelitian, sehingga dapat memperkaya khasanah keilmuan di Indonesia. Amin. Salam Budaya, Salam kreatif, Semarang, Mei 2019 Penulis viii K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A ix K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A Kata Pengantar Prof. Dr. Tjetjep Rohendi Rohidi,  Guru Besar Bidang Antropologi Seni, Universitas Negeri Semarang  Ketua Program Studi S2/S3 Pendidikan Seni, Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang 2011-2018  Ketua Asosiasi Tradisi Lisan ATL Jawa Tengah Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Sebuah buku, dalam kategori akademik, merupakan rangkaian tulisan yang disusun berdasarkan pengalaman penulisnya dalam menggeluti keilmuannya. Buku yang ada di hadapan pembaca ini berisikan endapan pemikiran penulisnya, Dr. Eko Sugiarto, yang ditulis dari pengalaman mengikuti perkuliahan dan pengalaman mengajarnya selama di Universitas Negeri Semarang. Dr. Eko Sugiarto, adalah lulusan Doktor termuda yang lulus dari Program Studi S3 Pendidikan Seni, Pascsarjana, Universitas Negeri Semarang UNNES, dan yang selesai pada usia 29 tahun. Dalam masa-masa studi dan mengajarnya di UNNES, yang bersangkutan aktif mengikuti berbagai kegiatan keilmuan dalam berbagai bentuknya, antara lain penelitian, pengabdian pada masyarakat, pelatihan, workshop, seminar di berbagai perguruan tinggi, dan menulis artikel di jurnal-jurnal ilmiah. Dalam ruang lingkup bidang keilmuan seni rupa, salah satu fokus perhatiannya yaitu pada masalah kreativitas, khususnya dalam konsep dan penerapannya dalam bidang pendidikan seni. Kreativitas, memang menjadi sentral dalam pembelajaran seni, baik sebagai proses maupun tujuan pelaksanaannya. Buku ini membahas secara komprehensif konsep-konsep kreativitas seni dan implikasi operasionalnya dalam praksis pendidikan seni. Tepatnya, pendidikan seni sebagai pendidikan x K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A kreativitas. Pendidikan kreativitas tidak dapat muncul tanpa pemahaman yang baik dan mendalam tentang krativitas, fenomena-fenomena yang menunjukkan kreativitas, serta cara-cara membangun kapasitas kreatif. Kreativitas sebagai sebuah konsep pada umumnya dipahami sebagai pengelolaan mental dan intelektual yang mengejawantahkan sesuatu yang baru yang belum pernah ada sebelumnya, dalam bentuk gagasan, susunan, kompisisi, konsep, sistem, bentuk, gaya, atau juga produk. Dalam pandangan ini, pengembangan kreativitas harus memiliki modus vivendi dengan nilai-nilai lama, tanpa menjadi sanderanya. Pengembangan kreativitas berarti bahwa perlu dicari dan dibangkitkan budaya kreatif, mendorong untuk menghadapi masalah-masalah baru, menyesuaikan dengan kehidupan baru di masa yang akan datang dengan lebih baik. Generasi milenial saat ini mau tidak mau dihadapkan pada tantangan era disrupsi yang tak terelakkan. Untuk menghadapi dan menangani tantangan tersebut, salah satu usaha kritis yang perlu dilaksanakan adalah membangun keunggulan kompetitif yang mewujud dalam tekonologi, pengetahuan, dan keterampilan kreatif melalui suatu proses pendidikan yang dirancang secara kreatif pula. Pendidikan kreatif adalah pendidikan yang dirancang melalui cara-cara dan pola-pola tertentu, yang mampu memberi peluang kepada para pembelajarnya untuk berimaginasi, mampu mengekspresikannya secara bebas dan mandiri, serta memberi dukungan bagi pendidikan yang menyeluruh terhadap perkembangan fisik, intelektual, moral, dan spiritual. Setiap manusia mempunyai potensi kreatif. Dalam hal ini, seni menyediakan lingkungan dan praktik kepada para pembelajar terlibat secara aktif dalam pengalaman, proses, dan pengembangan kreatif. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa mengenalkan pembelajar kepada proses seni, sambil menyertakan unsur-unsur budaya miliknya ke dalam pendidikan, telah menanam benih dalam diri setiap individu suatu kesadaran krativitas dan keberanian mengambil langkah dengan imaginasi yang subur. xi K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A Pendidikan Seni, dalam hal ini, memiliki peranan dan posisi strategis yang memungkinkan untuk menumbuhkembangkan manusia-manusia kreatif yang memiliki kesadaran budaya dalam menghadapi masalah tersebut. Dalam konteks ini pula, pengembangan kreativitas memang tidak dapat dilepaskan dari cara-cara mengelola pembelajaran yang kreatif. Pembelajaran kreatif penyangkut persoalan guru/orang tua, materi dan sumber belajar, anak sebagai pembelajar, media, dan metode pembelajarannya. Secara sistematis, buku ini telah menjabarkan semuanya dalam kerangka teoretik yang jelas sebagai acuan operasionalnya dalam praktik pendidikan seni. Sekalipun buku-buku yang berkaitan dengan kreativitas sudah ada tersedia, namun juga tidak terlalu mudah diperoleh. Oleh karena itu, saya kira buku ini layak untuk dibaca dan dalam kapasitasnya juga dapat menjadi rujukan untuk penulisan ilmiah, menjadi bahan bacaan yang penting bagi mahasiswa dan pembaca yang berada dalam bidang pendidikan seni. Arti pentingnya bukan hanya untuk pembaca dalam bidang pendidikan seni saja, melainkan juga dapat dimanfaatkan oleh para pembaca dari bidang ilmu lainnya, untuk menambah, atau melihat sisi lainnya yang menarik. Semoga bermanfaat. Semarang, Mei 2019 Tjetjep Rohendi Rohidi xii K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A xiii K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A Daftar Isi Prakata — v Kata Pengantar — ix Daftar Isi — xiii Daftar Gambar — xv BAB 1 PENDAHULUAN — 1 Masalah Umum Kreativitas — 2 Orientasi Buku — 5 Struktur Buku — 6 BAB 2 KREATIVITAS DAN INOVASI — 9 Konsep Kreativitas — 9 Konsep Inovasi — 20 BAB 3 SUMBER KREATIVITAS DAN INOVASI SENI — 29 Sumber-sumber Kreativitas dan Inovasi Internal — 30 Sumber-sumber kreativitas dan Inovasi Eksternal — 37 BAB 4 HUBUNGAN KREATIVITAS, SENI, DAN PENDIDIKAN SENI — 61 Pentingnya Kreativitas dalam Pendidikan Seni — 68 Seni dan Kreativitas Implikasi dalam Pembelajaran — 71 BAB 5 KATEGORI-KATEGORI KREATIVITAS DALAM PENDIDIKAN SENI — 77 Memahami Posisi Kreativitas dalam Pendidikan Seni — 77 Hierarki Kreativitas — 88 BAB 6 PERAN PENDIDIKAN SENI DALAM PENGEMBANGAN KAPASITAS KREATIF — 101 Konsep Pendidikan Seni — 102 Kapasitas Kreatif dalam Pendidikan seni — 111 xiv K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A BAB 7 STRATEGI MENCIPTAKAN BUDAYA KREATIF DALAM PENDIDIKAN SENI DI SEKOLAH DAN KELUARGA — 119 Pembelajaran yang Kreatif — 121 Stimulasi Kreativitas dalam Pembelajaran Seni— 134 Guru yang Kreatif — 142 Model-Model Pembelajaran untuk Membangun Kreativitas dalam Pendidikan Seni — 144 Contoh Kasus Pembelajaran Kreatif di Sekolah — 154 BAB 8 MENILAI KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN SENI — 161 Memahami Penilaian Kreativitas dalam Pembelajaran seni — 162 BAB 9 PENUTUP — 173 Melaksanakan Pendidikan-Kreatif di Tengah Fenomena Perubahan Kurikulum Pendidikan Seni — 174 DAFTAR PUSTAKA — 179 INDEKS — 185 BIODATA PENULIS— 191 xv K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A Daftar Gambar Gambar Ruang Lingkup Gagasan, Tindakan, dan Produk Kreatif — 11 Gambar Bagan Cakupan Kreativitas — 16 Gambar Posisi Kreativitas dan Inovasi — 21 Gambar Reimagined of Mona Lisa & The Scream — 25 Gambar Seni Instalasi Karya Hanafi, “Demografi dalam Bakiak” tahun 2016 di Galeri Nasional — 26 Gambar Bagan Sistemik Sumber Internal Kreativitas dan Inovasi — 31 Gambar Ilustrasi Keluarga yang Memberikan Peluang Kreatif untuk Anak — 44 Gambar Interrelasi Unsur Kebijakan Institusional, Proses Pembelajaran, dan Media/Sumber Belajar — 48 Gambar Ruang Kelas kreatif Dapat Memberikan Motivasi Eksternal bagi Kreativitas Siswa — 52 Gambar Kreativitas Masyarakat Banyuwangi dalam Banyuwangi Festival 2016 — 54 Gambar Proses Pengolahan Bahan Bambu — 58 Gambar Hubungan seni, kreativitas, dan pendidikan seni — 62 Gambar Kategori Kreativitas — 78 Gambar Lukisan Karya I Nyoman Masriadi — 80 Gambar Lukisan Karya Heri Dono — 80 Gambar Lukisan Karya Danni Febriana — 82 Gambar Lukisan Karya Arif Fiyanto — 83 Gambar Foto a dan b, Pembelajaran Kerajinan Anyaman pada Siswa SD 1 Payaman di Rumah Perajin — 87 Gambar Hirarki Kreativitas Taylor — 89 Gambar Foto a dan b, Aktivitas Bermain dan Belajar di TK Pembina Kabupaten Kudus — 90 Gambar Gambar Vista Nauva Putram 5 tahun — 91 Gambar Gambar Farhan 5 tahun — 92 xvi K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A Gambar Gambar Rasya Ayu Amelia 5 tahun — 92 Gambar Abstraction by Nasirun — 86 Gambar Bagan Konsep Pendidikan Seni — 104 Gambar Contoh Puzzle untuk Media Pembelajaran Pengenalan Hewan — 107 Gambar Bagan Pembelajaran Kratif dalam Pembelajaran Seni — 121 Gambar Bagan Seni sebagai Pengalaman Kreatif — 126 Gambar Interdisiplin dalam Pembelajaran — 145 Gambar Guru Sedang Membangun Orientasi Siswa dalam Pembelajaran — 155 Gambar Proses Berkarya Seni Lukis oleh Siswa — 157 Gambar Karya Siswa SMP N 3 Kudus dalam Pembelajaran Seni Rupa — 157 Gambar Karya Siswa SMA 5 Purwokerto dalam Pembelajaran Seni Rupa — 159 xvii K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A Book Order ekosugiarto ... The intercultural adaptation process is an interactive process that develops through the communication activities of individual newcomers with their new socio-cultural environment Utami, 2015. One of the manifestations of adaptation to changes in society, can be done through a process of creativity or creative ability as well as a learning process Sugiarto, 2019;Agustini, 2019. Adaptation to a new environment will be easier if there is good communication between new individuals/ newcomers and native individuals Gudykunst, 2007. ...This study aims to identify, reveal, analyze and describe adaptation of Andy Irawan Music's efforts to deal with the Covid-19 pandemic in the wedding music industry. The author uses an interdisciplinary approach, by borrowing theories and concepts from the disciplines of musicology, sociology, and economics. The object in this study is industry and adaptation, with the subject Andy Irawan Music. The research design uses an interpretive case study located in Semarang. The data were collected through observation, interviews, and documentation. The results show that Andy Irawan Music could adapt during the Covid-19 pandemic. Adaptation efforts made by Andy Irawan Music include appearing with new formations, optimizing the use of social media/ digital platforms, applying virtual music, following recommended health protocols, participating in wedding showcases, and creating Andy Irawan Disciples.... Something that is created can be tangible ideas or works that can be theoretical or practical. Art is seen as a media for the development of creativity Salam, 2014;Sugiarto, 2019. Rohidi 2014 said that as a model of knowledge, visual art is a model of knowledge with art as the most important element. ...Purpose The article analyzes the illustration artworks produced by Virtual Community Hijabographic as a media to disseminate religious values. Hijabographic as one of the Muslim women's communities in Indonesia is one of the pioneer virtual communities that creates various illustration artworks aimed to perform da’wah on social media Instagram, also as a media to ingrain Islamic values. Methodology The primary method is virtual ethnography; we use it to uncover social interactions between members of the Hijabographic community that creates a natural response and a stimulus for community members to express it in the form of illustration artworks published through social media. Result The results showed that the illustration artworks by Hijabographic are medium to achieve educational goals, in this case, is religious education. Illustration artwork is not merely created to fulfill the purpose of art, but also as a tool to find the self-fulfillment of illustrators in performing da’wah proselytization, transmitting Islamic values and to foster awareness of other Muslim females to become pious individuals. Applications This research can be used by virtual communities, scholars and visual arts learners. Novelty/Originality Building on the insight that illustration artworks by virtual community Hijabographic become a new model to perform da’wah on social media. These illustration artworks influence a member's aesthetic experience and personal's understanding of strengthening Islamic Siswa SMA 5 Purwokerto dalam Pembelajaran Seni Rupa -159GambarGambar Karya Siswa SMA 5 Purwokerto dalam Pembelajaran Seni Rupa -159 Materi Mengetahui Konsep dan Teknik Berkreasi Nada Kontemporer Kelas 12 SMA/MA – Hai adik adik yang baik segala kabar? semoga dalam hal sehat cegak tetapi, nah puas kesemaptan yang baik ini kakak ingin membagikan kepada adik adik mengani materi yang sudah disusun terbit berbagai sumber nan relavan, Materi ini empok ambil berusul mata pelajaran Seni Budaya pemabahasan Seni Musik tentang Materi Memahami Konsep dan Teknik Berkreasi Musik Kontemporer untuk adik adik Kelas 12 SMA/MA. Semoga dengan adanya materi ini dapat membantu adik adik. Semangat!! Materi Memahami Konsep dan Teknik Berkarya Nada Kontemporer Kelas 12 SMA/MA A. Maksud Pembelajaran Selepas kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan boleh Menguraikan pengertian irama kontemporer Mengidentifikasi ciri karakteristik musik kontemporer Mengenali teknik bekerja musik kontemporer B. Jabaran Materi Penghormatan Musik 1 Sebelum mengulas materi adapun nada masa kini mari kita awali dengan mendengarkan cuplikan audio musik Karya Slamet Abdul Sjukur „Tetabuhan Sungut. Dimainkan oleh Mahasiswa seni music UPI tahun 1996 Link Apresiasi 1 HwvLLd7o2JYB/view?usp=sharing Setelah menyimak dan mendengarkan music tersebut, berikan tanggapan menurut pendapatmu mengenai karya music tersebut Barang apa kesanmu pasca- mendengarkan karya irama tersebut? Aspek musikal apa nan kamu temukan? Adakah alat musik yang kamu tangkap suara? Maupun semata-mata vocal saja nan ia dengar? Karya musik apakah itu ? music popular ataupun music kontemporer? Materi Memahami Konsep dan Teknik Berkreasi Musik Kontemporer Materi Mempresentasikan Konsep Berkreasi Musik Mutakhir Soal Memahami Konsep Irama Masa kini Nyatakan pendapatmu ke internal kerangka tulisan dan kerjakan pada lembartugas mandiri yang suka-suka dalam modul ini. Apresiasi Irama 2 Lebih jauh ayo kita mendengarkan audio musik Karya Bondan Prakoso & Fade 2 Black, Hayat Berawal Dari Mimpi”, rilis musim 2005 Link Pujian 2 dtKr_K939S/view?usp=sharing Sesudah menyimak dan mendengarkan music di apresiasi 2, berikan tanggapan menurut pendapatmu tentang Apa kesanmu setelah mendengarkan karya musik tersebut? Aspek musikal apa yang sira temukan? Adakah alat musik yang beliau dengar? Atau hanya vocal saja nan kamu tangkap suara? Karya musik apakah itu ? karya music popular maupun music kontemporer? Nyatakan pendapatmu ke dalam buram catatan dan bakal puas untai tugas mandiri yang ada privat modul ini. Signifikasi Musik Kontemporer Istilah Kontemporer berpangkal dari dua pengenalan cum bersamaan dan tempus waktu, kontemporer memiliki arti bersamaan maupun seabad. Musik kontemporer adalah musik mentah di Indonesia nan tidak berkaitan dengan tradisi sama sekali . Barometer dari kontemporer adalah ketidakbiasaan ataupun suatu bayangan “ kemandirian sepenuhnya”. Dieter Mack, 2001 35 . Musik mutakhir menghidangkan konsep musik yang ter-hormat sopan baru, dengan menunggangi bineka sumur bunyi sebagai sarana ekspresi yang kreatif, walaupun nada nan baru belum tentu bisa dikatakan sebagai irama kontemporer. Konsep musik mutakhir menjadi sangat personal individual, dalam karya-karya yang lahir banyak terjadi vokabuler teknik garapan dan kebiasaan tradisi yang telah mapan ke n domestik wujud yang baru, tergoda aneh, nakal, justru urakan. Musik kontemporer menyajikan kejadian situasi bau kencur yang tidak terpikirkan sebelumnya, kebebasan intern melembarkan sendang bunyi, cara memainkannya, tema nan bebas, membuat seolah musik kontemporer tidak memiliki sekat, semua boleh dan semua bisa, lamun harus didasari konsep nan kuat dan tidak dasar obstulen dan dasar bintang sartan. Ciri Karakteristik Musik Masa kini Setiap karya musik memilik ciri karakteristik yang berbeda, untuk bisa membedakan karya nada kontemporer dengan karya musik lainnya , kita boleh mempelajari ciri karkteristik musik kontemporer. Hal ini pula bisa kita jadikan pedoman ketika kita akan membuat karya musik kontemporer. Musik masa kini memiliki ciri karakteristik misal berikut Eksploitasi sumber bunyi yang bukan halal digunakan kerumahtanggaan komposisi irama. Perigi bunyi bisa dari apa hanya dapat alat music ataupun benda yang menhasilkan bunyi meskipun bukan alat music Pengolahan karya musiknya bertambah bebas Pengusahaan keakuran vertikal dan komposisi pararel yang tidak terbawa . lebih netral Penggunaan konsep musik modal, tonal dan atonal dengan netral. Melayani situasi baru yang tidak formal dan n kepunyaan independensi berasal prinsip bermusik yang berlaku. Menggunakan notasi auditif dan notasi tindakan peristiwa ini disebabkan notasi balok/angka dalam musik bukan cukup untuk menuliskan notasi irama masa kini yang istimewa. Gambar 1 Contoh partitura auditif Gambar 1 Eksemplar partitura auditif dari musik karya Stockhausen Sendang Baca juga – Soal Pameran Seni Rupa Teknik Bekerja Nada Mutakhir Puas musik tradisional dan irama barat terdapat kaidah mandu yang resmi dalam takhlik komposisi maupun dalam menyajikannya. Contohnya teknik penjarian lega piano, posisi badan, teknik permainan, semua sdh terserah rasam dan tekniknya, kerjakan mencapai ketrampilan nan tangga. Berlainan dengan irama masa kini semua nan baku pada musik tradisional dan musik barat, tidak lagi di gunakan sehingga memajukan teknik berkreasi nan hijau. Dalam bekerja musik mutakhir terdapat beberapa teknik yang stereotip digunakan antara lain Teknik permainan yang unik dan bau kencur, contohnya ketika dandi bukan dipetik doang di gesek menggunakan botol. Perubahan fungsi instrument yang semula menjadi organ musik melodis digunakan sebagai alat musik ritmis. Memadukan berbagai ragam budaya, misalnya eksploitasi teknik komposisi barat namun dengan menunggangi gawai musik klonengan. Memadukan beberapa genre musik yg menjadi sesuatu yang yunior. Pengkajian organ musik listrik sampai kepada hal peristiwa yang tak terpikirkan sebelumnya. Gambar 2 Atraksi Belawan Tulangtulangan 2 Pertunjukan Belawan dalam Festival Edenkoben Gitarren Festival 2000 Mata air Gambar 3 Konser musik Rajah 3 Konser musik “Tetabuhan” Karya Djaduk Ferianto & Kua Enika. Sumber Gambar 4 Pertunjukan musik Gambar 4 Pergelaran musik Pendulum karya Steve Reich 1968 Sumber C. Ringkasan Musik kontemporer bukanlah musik asal jadi atau dasar bunyi, biarpun kerumahtanggaan musik masa kini mengusung kemerdekaan dalam berkreasi, sepertinya semua boleh dan semua boleh. Musik kontemporer mempunyai konsep yang jelas dan langgeng dan mengacu lega kekinian . Musik kontemporer berputra teknik baru n domestik menghasilkan karya musik, yang semula belum ada dan belum terpikirkan menjadi tergali dan cawis dalm musik mutakhir. D. Penugasan Mandiri optional Tugas Bakal makin memahami materi pembelajaran tentqng konsep irama kontemporer ini, Silahkan simak audio Apresiasi nada 1 dan 2 suntuk isilah sutra Apresiasi pada penugasan mandiri berikut, Jika di daerahmu tidak cak semau internet alias listrik, cak bagi kegiatan kerja mandiri alternatif dengan bertanya akan halnya segala itu music kontemporer, kepada anggota masyarakat, seniman, pemrakarsa music, nan ada di deaerahmu. a. Lembar isian Apresiasi 1 T o Pertanyaan Jawaban 1 Apa kesanmu setelah mendengarkan karya musik tersebut? 2 Aspek musikal barang apa yang anda temukan? 3 Alat musik segala nan saja yang dia dengar? 4 Karya musik apakah itu ? karya music popular atau music masa kini? 5 Setelah mendengarkan apakah sira temukan ciriciri music dalam karya music tersebut? Jelaskan b. Lembar isian Observasi 1 Kerjakan seperti model ! Nama Narasumber dan keterangan Bpk. Dodit suhendit Seniman dan pelatih studio seni Desa Segar Materi Sumbang saran 1. Musik kontemporer menurut narasumber 2. Kok irama kontemporer tidak popular 3. Biji kredit positif pada musik mutakhir 4. Keunikan dan aspek penyempuraan pada music mutakhir Hasil urun rembuk Catat jawaban narasumber di sini Inferensi Buatlah resume dengan menarik kesimpulan dari hasil urun pendapat dan memadukan dengan pendapatmu, E. Pelajaran Soal Pilihlah jawaban yang paling tepat ! 1. Makna irama kontemporer yang paling tepat yakni … a. Nada yang terbaru dan sangat digemari. b. Jenis musik yang sangat terik dipahami. c. Perpaduan heterogen genre musik. d. Musik kekinian yang mengusung renovasi. e. Perpaduan musik tradisi dan berbudaya. Trik Jawaban D 2. Tema yang sering diangkat n domestik karya irama mutakhir yakni a. Cinta b. Keayuan bendera c. Nasionalisme d. Kritik sosial e. Penangkisan Kunci Jawaban D 3. Penggunaan instrumen piano lakukan memainkan beleganjur jawa ialah salah satu teknik dalam berkarya musik kontemporer yang disebut … a. berasal puas atom etnik. b. pengusahaan idiom tali peranti barat. c. perpaduan budaya tradisi dan barat. d. teknik permainan piano nan tak formal. e. Riset teknik permaian piano. Buku Jawaban B Materi Memaklumi Konsep dan Teknik Bekerja Musik Kontemporer Materi Mempresentasikan Konsep Berkarya Nada Kontemporer Pertanyaan Mengarifi Konsep Irama Kontemporer 4. Karya musik kontemporer menunggangi notasi tindakan atau notasi auditif, situasi ini di sebabkan karena,,, a. notasi balok tidak mencukupi kebutuhan composer menggambar partitur kontemporer b. ide dan gagasan composer tak dapat dituangkan dalam notasi musik barat c. tidak memerlukan partitur karena sdh terserah konsep d. tidak bernada dan namun obstulen obstulen unik sahaja e. makin melayani tindakan tindakan kasatmata dan simbolis Kancing Jawaban A 5. Contoh teknik internal berkarya musik yang tertera privat musik kontemporer ialah… a. penggunaan peranti angklung pada lagu pop. b. teknik permainan biola dengan cara dipetik. c. teknik permainan piano dengan cara dipukul dawainya. d. dandi dibunyikan dengan cara digesek. e. penggunaan radas alat elektrik dan futuristik Taktik Jawaban D F. Penilaian Diri No Pernyataan Ya Tidak Alasan 1 Saya berlambak menjelaskan pengertian musik kontemporer. 2 Saya berlimpah mengidentifikasi karya musik masa kini. 3 Saya mampu membedakan musk kontemporer dengan varietas irama lainnya.. 4 Saya ki berjebah menjelaskan teknik berkreasi pada music kontemporer Demikianlah pengumuman yang bisa kami sampaikan, semoga dengan adanya Materi Mengerti Konsep dan Teknik Berkreasi Irama Kontemporer Kelas bawah 12 SMA/MA ini para siswa akan lebih semangat lagi kerumahtanggaan belajar demi meraih prestasi yang bertambah baik. Selamat belajar!! Pencarian nan paling banyak dicari kurnia nada kontemporer barang apa itu musik masa kini sifat musik kontemporer contoh musik mutakhir ciri-ciri musik kontemporer jenis musik kontemporer perangkat musik kontemporer karakteristik musik kontemporer pdf, 2018,2019,2020,2021,2022 Menulis kreatif lebih pas ketimbang penulisan kreatif. Karena menulis kreatif lebih ke proses, sedangkan penulisan kreatif bertumpu pada hasil. Maka menulis kreatif adalah sesuatu aktivitas menulis untuk sastra. Menulis kreatif menekankan pada sikap aktif seseorang untuk menulis, kemudian mampu menemukan proses kreatifnya agar tulisan menjadi baik dan menarik. Berbeda dengan “penulisan kreatif” kesannya terlalu statis. Penulisan kreatif lebih dekat ke karya yang sudah jadi, orientasinya pada hasil kreatif sesungguhnya adalah proses menuangkan ide atau gagasan sebagai wujud pengendalian pikiran-pikiran kreatif agar dapat menjadi tulisan yang baik dan menarik. Boleh jadi, menulis kreatif adalah ekspresi cara berpikir dalam menuangkan ide gagasan yang tidak biasa ke dalam bentuk tulisan yang beda. Menulis kreatif adalah menulis untuk sastra. Entah itu, berupa puisi, cerpen, novel maupun naskah kreatif adalah proses menulis dengan cara yang beda. Beda berarti tidak sama dengan yang lainnya. Menulis yang beda. Lalu, apanya yang berbeda dalam menulis kreatif? Setidaknya, ada 4 empat hal yang membuat “proses menulis kreatif” sehingga mampu menghasilkan tulisan yang berbeda pula, yaitu1. Perilaku menulis yang beda dari perilaku umum, seperti karya-karya Chairil Anwar dengan puisi ekspresif tapi berlirik longgar atau Sutarji Calzoum Bachri dengan puisi Keadaan batin dalam menulis yang ebda sehingga mampu menghadirkan “roh” ide dalam cerita, seperti N. Riantiarno membuat “Malin Kundang”dalam versi modern. 3. Pikiran yang beda dalam menulis sehingga agak menentang arus atau mungkin terkesan njlimet, seperti Danarto dengan manusia-manusia “aneh” pada setiap Karya yang beda dan cenderung baru, baik isi maupun ceritanya seperti Cerpen Putu Wijaya, Drama Arifin C Noer yang plot-nya sering non menulis kreatif adalah proses process yang apabila dilakukan dengan baik tahapannya secara konsisten maka akan menjadi keterampilan skill untuk melahirkan karya yang beda, karya sastra yang memiliki “jalan kreatifnya” kreatif memang tidak mudah tapi bukan berarti tidak bisa. Menulis kreatif seringkali jadi momok bagi banyak orang. Mengapa? Karena menulis dianggap susah alias sulit. Bisa jadi iya. Karena mungkin selama ini, menulis lebih dilihat sebagai pelajaran, sebagai teori. Padahal hakikatnya, menulis adalah sebuah perilaku yang sangat membutuhkan keberanian. Sungguh, menulis tidak membutuhkan ruang kuliah atau buku semata. Tapi menulis adalah perbuatan, tindakan nyata untuk menuangkan ide dan gagasan secara tertulis. Resep terbaik dalam menulis adalah tulis, tulis, dan tulis. Bukan niat, niat lalu lenyap….Selain menulis sebagai proses, menulis kreatif pun bertumpu pada mentalitas kreatif. Mentalitas untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda dari kebanyakan orang. Berbeda karena tidak biasa. Kreatif itu adacpada diri setiap orang. Karena kreatif adalah potensi. Bukan soal besar atau kecil kreativitas. Tapi bagaimana cara kita menemukan dan memperlalukan potensi kreatif yang kita diketahui, menulis kreatif juga dekat dengan imajinasi. Walau tidak semua imajinasi adalah pikiran kreatif. Oleh karena itu, menulis kreatif masuk ke dalam pembelajaran sastra, lawannya menulis ilmiah. Roh dari menulis kreatif adalah adanya orientasi sastra, cara pandang terhadap suatu hal yang beda, dan gaya bahasa yang tidak biasa. Menulis kreatif harus memadukan proses menulis dengan kreativitas sebagai mentalitas seseorang. Bukankah imajinasi yang dituangkan ke dalam tulisan lebih baik daripada kita menyimpan imajinasi itu sendiri?Puncak tertinggi dari menulis kreatif adalah menghasilkan KARYA KREATIF dengan segala kekurangan dan kelebihannya perlu ada keberanian untuk menulis sebuah karya sastra apapun bentuknya. Lebih rendah dari berkarya adalah mampu bergelut dengan PENGALAMAN KREATIF dan ESTETIS. Kita harus mengalami atau melakukan kegiatan kreatif untuk melatih kepekaan, misalnya dengan membaca puisi, cerpen, novel atau mementaskan naskah/teater. Atau yang paling minim dalam menulis kreatif, kita harus bergumul dengan ILMU PRAKTIS tentang apa dan bagaimana berproses untuk mencipta karya sastra, bukan mempelajari ilmu zaman now, di era seperti sekarang, kita tidak cukup hanya menulis atau menghasilkan ide. Tetapi juga diperlukan sikap kreatif yang terus-menerus. Sikap yang beda untuk membaca “pasar” dan menelurkan karya-karya millenial. Bayangkan jika kita memiliki kemauan dan kemampuan untuk membuat naskah untuk sinetron atau “short story” setingkat FTV. Atau membuat puisi atau cerpen yang dapat dipublikasikan di media cetak. Sungguh, bukan hanya dapat oncome tapi bisa jadi peluang profesi yang ciamikk. Hampir semua orang terkenal di bidang seni atau sastra saat ini, adalah mereka yang memiliki mentalitas “kreatif” yang dipadu dengan keterampilan menulis. Jadilah karya buah tangan menulis kreatif yang luar menulis kreatif? Karena menulis kreatif memiliki dua poin penting; 1 kemampuan menulis yang baik dan 2 kreativitas sebagai cerminan karya yang BEDA dibandingkan yang lain sehingga menarik perhatian orang sangat penting menggalakkan menulis kreatif. Menulis dengan cara yang beda untuk sastra. Menulis kreatif adalah kompetensi. Seperti dalam buku “Kompetensi Menulis Kreatif” karya Syariudin Yunus, yang diterbitkan Ghalia Indonesia pada 2015 tiap perasaan, pengetahuan, dan pengalaman yang kita punya dalam tulisan kreatif. Tulisan untuk sastra yang lebih estetis, lebih memberikan pengalaman batin kepada now, tiap orang boleh punya kehebatan masing-masing. Tapi itu semua tidak menjadi berarti bila tidak dituliskan. Perasaan, pengetahuan, bahkan pengalaman sehebat apapun. Menjadi tidak berguna dan tidak diapresiasi orang lain karena tidak dituliskan. Ide dan gagasan sebesar apapun. Sama sekali tidak berguna jika hanya sebatas ide tanpa mau dituliskan secara nyata. Untuk itu, sangat dibutuhkan kemampuan “menulis kreatif”… tabikk MenulisKreatif KompetensiMenulisKreatif

menulis dalam kreativitas berkarya seni musik diawali dengan